penyatuan alam

penyatuan alam
hewan dan lingkungan sekitar

Kamis, 09 Juli 2015

makalah psikologi kepribadian teori b.f skinner dan bandura

BAB IPENDAHULUAN A. Latar BelakangBanyak  teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan  oleh psikolog Rusia Ivan Pavlav (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt.Albert Bandura adalah salah seorang behavioris yang menambahkan aspek kognitif terhadap behaviorisme sejak tahun 1960.Sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman, dan evaluasi.Teori Pembelajaran Sosial yang dikemukakan oleh Bandura telah memberi penekanan tentang bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh persekitaran melalui peneguhan (reinforcement) dan pembelajaran peniruan (observational learning), dan cara berfikir yang dimiliki terhadap sesuatu maklumat dan juga sebaliknya, yaitu bagaimana tingkah laku kita mempengaruhi persekitaran dan menghasilkan peneguhan (reinforcement) dan peluang untuk diperhatikan oleh orang lain (observational opportunity).B. Rumusan Masalah1.      Biografi Ringkas B.F. Skinner
2.      Perintis Dari Behaviorisme Ilmiah Skinner
3.      Behaviorisme Ilmiah
4.        Bagaimana biografi Albert Bandura
5.      Bagaimana teori behavioristik menurut Albert Bandura
6.      Bagaimana teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura
 C. Tujuan Dan Manfaat1.      Mengetahui biografi ringkas B.F. Skinner
2.      Mengetahui perintis dari behaviorisme ilmiah Skinner
3.      Mengetahui behaviorisme ilmiah
4.      Dapat mengetahui struktur kepribadian menurut Albert Bandura
5.      Dapat mengetahui dinamika kepribadian menurut Albert Bandura
6.      Dapat mengetahui perkembangan kepribadian menurut Albert Bandura
                        BAB IIPEMBAHASAN A. Boigrafi Ringkas B.F. SkinnerBurhuss Frederick Skinner lahir 20 Maret 1904, di kota kecil Pennsylvania Susquehanna. Anak pertama pasangan William Skinner dan Grace Mange Burrhus Skinner. Ayahnya adalah seorang pengacara, dan ibunya yang kuat dan cerdas sebagai ibu rumah tangga. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Skinner mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris pada tahun 1926 dari Presbyterian-founded Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni dunia tulis menulis sebagai profesinya selama dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar masuk program pasca sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun 1948, dia diundang untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas tersebut dia menghabiskan sisa karirnya. Skinner adalah seseorang yang aktif dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan berbagai penelitian, membimbing ratusan calon doktor, dan menulis berbagai buku. Meski tidak sukses sebagai penulis buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu penulis psikologi terbaik. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Walden II. Pada tanggal 18 Agustus 1980, Skinner meninggal dunia karena penyakit Leukemia.B. Perintis Dari Behaviorisme Ilmiah SkinnerSelama berabad-abad, pengamat perilaku manusia telah mengetahui bahwa manusia pada umumnya melakukan hal-hal yang mempunyai konsekuensi yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang membawa konsekuensi yang bersifat menghukum. Akan tetapi psikolog yang pertama kali mempelajari secara sistematis konsekuensi dari perilaku adalah Edward L. Thorndike, yang pada awalnya bekerja dengan binatang ( Thorndike, 1898,1913) dan kemudiaan dengan manusia (Thorndike, 1913). Thorndike mengobservasi bahwa pembelajaran pada umumnya terjadi karena adanya suatu efek yang mengikuti suatu respons, dan ia menyebut hasil observasinya sebagai hukum akibat (law of effect). Sebagaimana pertama kali dirumuskan oleh Thorndike, hukum dari efek ini mempunyai dua bagian. Bagian pertama menyatakan bahwa respons terhadap suatu stimulus yang diikuti langsung oleh pemuas cenderung akan “disimpan”;bagian kedua menyatakan bahwa respons terhadap suatu stimulus yang diikuti langsung oleh penganggu akan “dibuang”. Kemudian, Thorndike merevisi hukum ini dengan meminimalisasai signifikansi pengganggu. Ketika penghargan (reward) atau pemuas menguatkan hubungan antara suatu stimulus dengan suatu respon, hukuman (punishment) atau pengganggu biasanya tidak melemahkan hubungan tersebut. Artinya, menghukum suatu perilaku hanya menghambat perilaku tersebut; tetapi tidak “membuangnya”. Skinner (1954) menerima bahwa hukum akibat sangat krusial untuk mengontrol perilaku dan melihat pekerjaannnya adalah untuki memastikan bahwa suatu efek benar-benar terjadi dan efek tersebut terjadi dibawah suatu kondisi optimal untuk belajar. Ia juga setuju dengan Thorndike bahwa efek dari penghargaan lebih dapat diprediksi dari pada efek dari hukuman dalam membentuk suatu perilaku.Behaviorisme IlmiahSeperti Thorndike dan Watson, Skinner bersikeras bahwa perilaku manusia harus di pelajari secara ilmiah. Aliran behaviorisme ilmiahnya berpendapat bahwa perilaku dapat dipelajari dengan baik tanpa referensi mengenai kebutuhan, insting, dan motif. Mengatribusikan motivasi pada perilaku manusia sama saja dengan mengatribusikan kemauan bebas kepada fenomena alam. Namun kebanyakan psikolog kepribadian berasumsi bahwa manusia termotivasi oleh dorongan internal dan pemahaman dari dorongan tersebut menjadi penting.PengondisianSkinner ( 1953 ) mengenali dua bentuk pengondisian, klasik dan operan. Melalui pengondisian klasik ( yang disebut Skinner sebagai pengondisian responden ), suatu respons diperoleh dari sebuah organism dengan suatu stimulus yang spesifik dan dapat diidentifikasi. Dengan pengondisian operan ( yang disebut juga sebagai pengondisian Skinnerian ), sebuah perilaku dibuat lebih mungkin untuk terjadi saat diberikan penguatan secara langsung.Organisme ManusiaMenurut Sinner (1987) perilaku manusia dan kepribadian manusia dibentuk oleh tiga kekuatan : (1) seleksi alam, (2) praktik budaya, (3) sejarah seseorang atas penguatan yang diterimanya. Akan tetapi, pada akhirnya seleksi alam, sejak pengondisian operan adalah suatu proses yang berevolusi dan praktik budaya menjadi aplikasi spesialnya.Kepribadian Yang Tidak SehatTeknik kontrol sosial dan kontrol diri kadang-kadang memberikan dampak yang merusak, yang dapat berakibat pada perilaku yang tidak pantas dan perkembangan kepribadian yang tidak sehat.Strategi PerlawananSaat kontrol sosial yang terasa berlebih, manusia dapat menggunakan tiga strategidasar untuk melawan hal tersebut, mereka dapat menghindar, memberontak atau menggunakan resistensi pasif (Skinner, 1953). Dengan strategi mertahan melalui menghindar, manusia menarik diri dari agen yang melakukan kontrol secara fisik atau psikologis. Manusia yang melawan dengan menghidar akan mengalami kesuliatan untuk terlibat dalam hubungan personal yang intim, cenderung menjadi tidak percaya pada orang lain, dan memilih untuk hidup sendirian tanpa adanya keterlibatan.Perilaku yang Tidak PantasPerilaku yang tidak pantas merupakan hasil dari teknik melawan kontrol sosial yang merugiukan diri sendiri atau dari usaha yang gagal dalam melakukan kontrol diri, terutama saat salah satu dari kegagalan ini diikuti oleh emosi yang kuat. Seperti kebnayakan perilaku, respon yang tidak pantas atau tidak sehat dipelajari. Perilaku tersebut terbentuk dari penguatan negatif dan positif, khususnya oleh dapmpak dari hukuman.   C. Biografi Albert BanduraAlbert Bandura dilahirkan pada 4 Desember 1925, di Mundare, suatu kota kecil di dataran utara Alberta, Kanada. Ia tumbuh sebagai anak laki-laki satu-satunya dari keluarga dengan lima kakak perempuan. Kedua orang tuanya telah bermigrasi dari negara Eropa Timur saat mereka remaja.Ayahnya berasal dari Polandia dan ibunya berasal dari Ukrania.Bandura didukung oleh kakak-kakak perempuannya untuk menjadi mandiri dan dapat bergantung pada dirinya sendiri.Ia juga belajar untuk mengarahkan dirinya sendiri di sekolah kecil yang ada di kota tersebut, yang hanya sedikit memiliki guru dan sumber daya. Ia menjadi siswa di sekolah menengah atas yang hanya memiliki dua pengajar untuk mengajarkan keseluruhan kurikulum. Dalam lingkungan seperti itu, proses belajar bergantung pada inisiatif dari para pelajar, sebuah situasi yang sangat sesuai untuk seorang pelajar yang brilian seperti Bandura.Pelajar lainnya juga terlihat sangat berkembang dalam atmosfir seperti ini.Hampir semua teman sekelas Bandura kemudian memasuki universitas, pencapaian yang tidak biasa untuk masa awaltahun 1940-an.D. Teori Behavioristik Menurut Albert BanduraTeori pembelajaran sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik).Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986).Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada kesan dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal. Jadi dalam teori pembelajaran sosial kita akan menggunakan penjelasan-penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan-penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar sosial, manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam dan juga tidak dipukul oleh stimulus-stimulus lingkungan.   Bandura memiliki pendapat (asumsi) tersendiri dalam kaitannya dengan hakikat manusia dan kepribadian.Asumsinya itu adalah sebagai berikut:1.      Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang sadar, berpikir, merasa dan mengatur tingkah lakunya sendiri.Dengan demikian manusia bukan seperti pion atau bidak yang mudah sekali dipengaruhi atau dimanipulasi oleh lingkungan. Hubungan antara manusia dengan lingkungan bersifat saling mempengaruhi satu sama lainnya.
2.      Kepribadian berkembang dalam konteks sosial, interaksi antara satu sama lainnya.Dengan demikian teori kepribadian yang tepat adalah yang mempertimbangkan konteks sosial tersebut.
E. Bandura Dan Teori Belajar SosialSejumlah ahli psikologi percaya bahwa para penganut teori perilaku (behavioris) pada dasarnya benar ketika mereka mengatakan bahwa perkembangan dipelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh pengalaman-pengalaman lingkungan.Akan tetapi, mereka juga menilai Skinner telah bergerak terlalu jauh dengan menyatakan bahwa kognisi tidak penting dalam memahami perkembangan.Untuk itu lahirlah teori belajar sosial, yakni sebuah teori perluasan dari behaviorisme yang menekankan pentingnya perilaku, lingkungan dan kognisi sebagai faktor kunci dalam perkembangan.Salah seorang arsitek utama teori belajar sosial versi kontemporer adalah Albert Bandura, pakar psikologi dari Standford University.Teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura, didasarkan pada konsep saling menentukan (reciprocal determinism), tanpa penguatan (beyond reinforcement), dan pengaturan diri/berfikir (self-regulation/cognition).Teori belajar sosial menempatkan “reciprocal determinism” sebagai prinsip dasar untuk menganalisis fenomena psikososial dalam berbagai tingkat yang kompleks, terentang dari perkembangan intrapersonal, tingkah laku interpersonal, fungsi interaksi organisasi sampai ke sistem sosial.1.      Determinisme timbal balik adalah teori yang ditetapkan oleh psikolog Albert Bandura bahwa perilaku seseorang baik pengaruh dan dipengaruhi oleh faktor pribadi dan lingkungan sosial.
2.      Tanpa renforsemen : Bandura memandang teori Skinner dan Hull terlalu bergantung kepada reforsemen. Jika setiap unit respon sosial yang kompleks harus dipilah-pilah untuk direnforse satu persatu, bisa jadi orang malah tidak belajar apapun.
3.      Kognisi dan Regulasi diri : Konsep Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan caramengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.
Struktur Kepribadian1.      Sistem Self (Self System)
Tidak seperti Skinner yang teorinya tidak memiliki konstruk self, Bandura yakin bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh self sebagai salah satu determinan tingkah laku tidak dapat dihilangkan tanpa membahayakan penjelasan dan kekuatan peramalan. Dengan kata lain, self diakui sebagai unsur struktur kepribadian. Saling determinis menempatkan semua hal saling berinteraksi, dimana pusat atau permulaannya adalah sistem self.Sisetem self bukan unsur psikis yang mengontrol tingakah laku, tetapi mengacu ke struktur kognitif yang memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku.Pengaruh self tidak otomatis atau mengatur tingakah laku secara otonom, tetapi self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal.2.      Efikasi Diri (Self Efication)
Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.Efikasi ini berbeda dengan aspirasi (cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya (dapat dicapai), sedang efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri.3.      Efikasi Kolektif (Collective Efficacy)
Keyakinan masyarakat bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat menghasilkan perubahan sosial tertentu, disebut efikasi kolektif.Ini bukan ‘jiwa kelompok’ tetapi lebih sebagai efikasi pribadi dari banyak orang yang bekerja bersama.Bandura berpendapat, orang berusaha mengontrol kehidupan dirinya bukan hanya melalui efikasi diri individual, tetapi juga melalui efikasi kolektif.Misalnya dalam bidang kesehatan, orang memiliki efikasi diri yang tinggi untuk berhenti merokok atau melakukan diet, tetapi mereka efikasi kolektifnya rendah dalam hal mengurangi polusi lingkungan, bahaya tempat kerja, dan penyakit infeksi.Dinamika KepribadianMenurut Bandura, motivasi adalah konstruk kognitif yang mempunyai dua sumber, gambaran hasil pada masa yang akan datang (yang dapat menimbulakan motivasi tingkah laku saat ini), dan harapan keberhasilan didasarkan pada pengalaman menetapkan dan mencapai tujuan-tujuan antara. Dengan kata lain, harapan mendapat reinforsemen pada masa yang akan datang memotivasi seseorang untuk bertingkah laku tertentu.Bandura setuju bahwa penguatan menjadi penyebab belajar.Namun orang juga dapat belajar dengan penguat yang diwakilkan (vicarious reinforcement), penguat yang ditunda (expectation reinforcement), atau bahkan tanpa reinforcement (beyond reinforcement).1.      Penguatan Vikarius (vicarious reinforcement): mengamati orang lain yang mendapat penguatan, membuat orang ikut puas dan berusaha belajar gigih agar menjadi seperti orang itu.
2.      Penguatan yang ditunda (expectation reinforcement): orang terus menerus berbuat tanpa mendapat penguatan, karena yakin akan mendapat penguatan yang sangat memuaskan pada masa yang akan datang.
3.      Tanpa penguatan (beyond reinforcement): belajar tanpa ada reinforsemen sama sekali, mirip dengan konsep otonomi fungsional dari Allport.
Perkembangan Kepribadian1.      Belajar Melalui Observasi
Menurut Bandura, kebanyakan belajar terjadi tanpa renforsemen yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat renforsemen dari tingkah lakunya.2.      Dampak Belajar
Setiap kali respon dibuat, akan diikuti dengan berbagai konsekuensi, ada yang konsekuensinya menyenangkan, ada yang tidak menyenangkan, ada yang tidak masuk ke kesadaran sehingga dampaknya sangat kecil.1.      Pemberi informasi: memberi infomasi mengenai dampak dari tingakh laku, informasi ini dapat disimpan untuk dipakai membimbing tingkah laku pada masa yang akan datang.
2.      Memotivasi tingkah laku yang akan datang: menyajikan data sehingga orang dapat membayangkan secara simbolik hasil tingkah laku yang akan dilakukannya, dan bertingkah laku sesuai dengan peramalan-peramalan yang dilakukannya. Dengan
3.      Penguat tingkah laku: keberhasilan akan menjadi penguat sehingga tingkah laku menjadi berpeluang diulangi, sebaiknya kegagalan membuat tingkah laku cenderung tidak diulang.
Aplikasi1.      Psikopatologi
Bandura sependapat dengan Eysenck dan Wolpe bahwa terapi tingkah laku dapat efektif mengurangi reaksi kecemasan.Dia tidak percaya bahwa tekanan emosional menjadi elemen kunci penyebab reaksi takut yang berlebihan, sehingga harus dihilangkan agar tingkah laku dapat berubah. Menurutnya, masalah pokoknya ada;lah orang percaya bahwa dirinya tidak dapat menangani situasi tertentu secara efektif. Karena itu perlu dikembanggkan self-effficiay, agar terjadi perubahan tingkah laku.Konsep determinis resiprokal menganggap tingkah laku dipelajari sebagai akibat dari interaksi antara pribadi -tingkah laku- lingkungan, termasuk tingkah laku yang menyimpang.Tingkah laku patologis itu dipengaruhi oleh faktor kognitif, proses neurofisiologis, pengalaman masa lalu yang mendapat penguatan, dan nilai fasilitastif dari lingkungan.  2.      Psikoterapi
Sama halnya dengan respon emosi yang dapat diperoleh secara langsung atau secara vicarious, menghilangkan tingkah laku (yang tidak dikehendaki) dapat dilakukan secara langsung atau secara vicariouspula.Penakut dapat mengubah rasa takutnya dengan melihat model yang tanpa rasa takut berinteraksi dengan hal yang ditakutkan itu.Secara umum, terapi yang dilakukan Bandura adalah terapi kognitif-sosial.Tujuannya untuk memperbaiki regulasi self, melalui pengubahan tingkah laku dan mempertahankan perubahan tingkah laku yang terjadi.Ada tiga tingkatan keefektifan suatu tritment yakni, tingkat induksi perubahan, generalisai dan pemeliharaan.3.      Metodologi
Bandura banyak meneliti masalah dunia nyata dalam laboratorium, seperti masalah agresi, fobia, penyembuhan dari serangan jantung, perolehan kemampuan matematik pada anak.Tujuan pokoknya adalah untuk menyatukan kerangka konseptual yang dapat mencakup berbagai hal yang mempengaruhi perubahan tingkah laku.Dalam setiap kegiatan, keterampilan dan keyakinan-diri yang menjamin pemakaian kemampuan secara optimal dibutuhkan agar diri dapat berfungsi sukses.Bandura mengembangkan microanalytic approach: riset yang mementingkan asesmen yang ditil sepanjang waktu untuk mencapai keselarasan antara persepsi diri dengan tingkah laku pada setiap tahap performansi tugas. Teknik ini cocok untuk strategi penelitian yang melacak perubahan setiap dsaat, penelitian yang menganalisis proses, bukan hasil.Implikasi Teori Kepribadian Behavioristik Terhadap Bimbingan Dan Konseling.a.         Tujuan bimbingan dan konseling
Tujuan umum bimbingan dan konseling behavioristik adalah menciptakan kondisi baru bagi proses belajar. Dasar alasannya adalah seluruh perilaku itu hasil belajar, termasuk perilaku yang salah sesuai hasil belajar, maka perilaku itu dapat dihapus dari ingatan dan dapat diperbaiki.b.         Fungsi dan peran konselor
Konselor behavioristik harus memainkan peran aktif dan direktif dalam proses bimbingan dan konseling.Konselor behavioristik berfungsi sebagai guru, pengarah, dan seorang ahli dalam mendiagnosis perilaku yang salah dan ahli dalam menentukan prosedur perbaikan yang diharapkan yang mengarah pada perilku baru yang sesuai.Kelemahan Dan Kelebihan Teori Albert Banduraa.         Kelemahan
Teori pembelajaran sosial Albert bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.b.         Kelebihan
Teori Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif orang tersebut.Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata - mata refleks atas stimulus (S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.            BAB IIIPENUTUP A. KesimpulanTeori belajar menurut B.F Skinner  yaitu Operant Conditioning merupakan suatu bentuk belajar yang mana kehadiran respon berulang-ulang dikendalikan oleh konsekuensinya, dimana individu cenderung mengulang-ulang respon yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan. Adanya hukuman dan hadiah yang diberikan akan membuat individu lebih mudah untuk belajar.Menurut Skinner unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.Teori pembelajaran sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik).Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986).Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada kesan dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal. Jadi dalam teori pembelajaran sosial kita akan menggunakan penjelasan-penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan-penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar sosial, manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam dan juga tidak dipukul oleh stimulus-stimulus lingkungan.Teori belajar sosial menekankan, bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadapkan pada seseorang secara kebetulan.Lingkungan-lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya sendiri. Menurut Bandura, bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Inti dari teori pembelajaran sosial adalah pemodelan (modelling), dan permodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang. UMM PressFeist, J. F. (2010). Teori Kepribadian Edisi 7 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.http://tikaupi.blogspot.com/2012/02/burhuss-frederick-skinner_8331.htmlhttp://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner-340649.html#http://www.learning-theories.com/social-learning-theory-bandura.htmlhttp://psychology.about.com/od/developmentalpsychology/a/sociallearning.htmlhttp://webspace.ship.edu/cgboer/bandura.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar