PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam
program KB namun perlu diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok
dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat
kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK) adalah salah
satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar akseptor KB memilih dan
membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang tersedia.
Masa nifas (puerperium)
adalah dimana setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan semula atau sebelum hamil, berlangsung selama
kira-kira 6 minggu. Bahaya
terbesar yang biasanya terjadi pada masa nifas adalah haemoragi/pendarahan. Selain
pendarahan, ada juga bahaya lain yang mengancam
ibu, yaitu infeksi pada masa
nifas. Disamping itu, kesehatan ibu yang
beru melahirkan yang relatif lemas juga membutuhkan perhatian ekstra dalam
segala hal, termasuk dalam pemilihan alat kontrasebsi (KB).
PEMBAHASAN
A.
Post Partum
Post
Partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ
yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan
lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni, 2009). Pada masa postpartum
ibu banyak mengalami kejadian yang penting, mulai dari perubahan fisik, masa
laktasi maupun perubahan psikologis menghadapi keluarga baru dengan kehadiran
buah hati yang sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Namun kelahiran
bayi juga merupakan suatu masa kritis bagi kesehatan ibu, kemungkinan timbul
masalah atau penyulit, yang bila tidak ditangani segera dengan efektif akan
dapat membahayakan kesehatan atau mendatangkan kematian bagi ibu, sehingga masa
post partum ini sangat penting dipantau oleh bidan (Syafrudin & Fratidhini,
2009).
B.
Keluarga Berencana
(KB)
Keluarga
berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Metode kontrasepsi bekerja
dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita
(fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi
(melekat) dan berkembang di dalam rahim (Dinda, 2012).
Pengertian
program KB menurut UUD No. 10 Tahun 1991 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak keuntungan. Salah
satunya adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya
kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat
dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka
kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan
ekonomi dan kesehatan.
Tujuan
keluarga berencana di Indonesia
adalah:
a.
Tujuan umum
Meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga
Kecil Bahagia
Sejahtera ) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
b.
Tujuan khusus
-
Meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi.
-
Menurunnya jumlah angka kelahiran
bayi.
-
Meningkatnya kesehatan keluarga
berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.
C.
KB Untuk Ibu Post Partum
Idealnya
pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali.
Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin
merencanakan tentang keluarganya. Sebelum menggunakan metode KB hal-hal berikut
sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu:
a.
Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan
dan efektifitasnya
b.
Kelebihan/ keuntungan
c.
Kekurangannya
d.
Efek samping
e.
Bagaimana menggunakan metode ini.
f.
Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk
wanita pasca salin yang menyusui.
Jika seorang
ibu telah memiliki metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertemu dengannya lagi
2 minggu utuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu/ pasangan
itu dan melihat apakah metode tersebut bekerja baik.
D.
Pilihan Alat KB Untuk Post Partum
1.
Kontrasepsi Ibu Post Partum
Untuk Ibu
Menyusui
a. MAL
b. Implan
Implan hormon sering disebut juga Norplant
(satu-satunya merk implant yang beredar di Indonesia ) dan di daerah pada
umumnya disebut susuk. Alat kontrasepsi jangka panjang ini berbentuk seperti
serpihan kayu dan dipasang di bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan
masing-masing mengandung progestin lenovogestrel sintetis yang juga terkandung
dalam beberapa jenis pil KB. Implan hormon memiliki tingkat efektivitas yang
cukup tinggi dengan rata-rata dalam jangka waktu 5 tahun pemakaian adalah 3,9
persen. Tapi untuk wanita dengan berat tubuh di atas 75 kilogram memiliki
resiko kegagalan yang lebih tinggi
c. IUD
IUD (Intra Uterine Device)
atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang berdaya
guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti dengan yang
baru jika ingin menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya. Dipasang setinggi
mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Spiral juga merupakan alat
kontrasepsi yang sesuai jika ibu dalam keadaan sedang menyusui.
d. Tubektomi
Metode yang digunakan adalah
dengan melakukan operasi kecil pada daerah rahim dengan tujuan untuk mengikat
saluran tuba falopii sehingga sel telur yang diproduksi tidak akan terbuahi.
Tubektomi ini dilakukan jika seorang perempuan sudah mempunyai anak lebih dari
tiga, tidak ingin punya anak lagi, dan berusia diatas 35 tahun. Sebelum
dilakukan metode ini, akan ada lembar persetujuan yang harus ditandangi oleh
pasangan suami.
2.
Kontrasepsi Ibu Post Partum Untuk
Ibu Yang Tidak Menyusui
a.
KB suntik
Kontrasepsi suntikan adalah pencegah kehamilan
yang dilakukan dengan cara
menyuntikkan obat berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate (DMPA) pada otot
(intra muskuler) di bagian bokong (gluteus) yang dalam atau pada pangkal
lengan. Cara kontrasepsi yang satu ini
dinilai baik untuk wanita yang masih menyusui anaknya dan dapat langsung
digunakan setelah melahirkan. Suntikan pertama dapat dilakukan dalam waktu
empat minggu setelah melahirkan dan suntikan berikutnya diberikan setiap satu
bulan atau tiga bulan berikutnya.
b.
IUD
IUD (Intra Uterine Device) atau Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang berdaya guna dari 2
hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti dengan yang baru jika ingin
menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya dan dipasang setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri).
c.
Implant
Implan hormon sering disebut juga
Norplant (satu-satunya merk implant yang beredar di Indonesia ) dan di daerah pada
umumnya disebut susuk. Alat kontrasepsi jangka panjang ini berbentuk seperti
serpihan kayu dan dipasang di bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan
masing-masing mengandung progestin lenovogestrel sintetis yang juga terkandung
dalam beberapa jenis pil KB.
d.
Tubektomi
Tubektomi adalah metode
kontrasepsi permanen dengan melakukan pemblokiran saluran telur wanita sehingga
sel telur tidak bisa masuk ke dalam rahim. Cara
pemblokiran pun ada beberapa cara ,
yaitu dengan menggunakan implant, klip, atau cincin serta dengan memotong atau
mengikat saluran telur wanita. Sedangkan vasektomi adalah prosedur bedah minor
yang memutus deferentia vasa manusia dan kemudian diikat/ ditutup untuk
mencegah sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi).
e.
Pil KB kombinasi
Pil sebagai alat kontrasepsi yang
diminum merupakan cara pencegahan
kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Pil dapat
digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau menjarangkan waktu
kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan keinginan wanita. Pil dapat
digunakan setelah terjadinya keguguran, menstruasi atau pada masa post partum
bagi ibu yang tidak menyusui bayinya. Beberapa pil KB kini dikembangkan untuk
ibu-ibu yang menyusui bayinya. Untuk konsumsi pil KB ini sebaiknya anda
diskusikan dengan dokter kandungan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing
(menyusui atau tidak atau ada kontra indikasi lainnya)
3.
Kontrasepsi Pasca Nifas Untuk Ibu
Yang Menyusui
a.
MAL
Pada wanita menyusui yang
mengalami amenore (tidak haid) yang menyusui eksklusif dengan interval regular, teratur,
termasuk malam hari (pada beberapa kasus, pada malam hari ASI diganti dengan susu formula dalam botol dot,
karena ada beberapa wanita yang malas menyusui jika malam, dengan berbagai
alasan, lelah, ngantuk, bayi rewel). Pemberian ASI
eksklusif ini yang berjalan dalam 6 bulan pertama setelah melahirkan, tanpa
suplemen susu formula tambahan, merupakan suatu proteksi kontrasepsi yang sama
dengan yang dihasilkan oleh kontrasepsi oral (efektifitasnya mencapai 98%).
Inilah yang disebut Metode Amenore Laktasi (MAL ).
Menyusui efektif ini untuk mencegah ovulasi, terjadinya pematangan sel telur
dan pengeluarannya, yang akan memungkinkan terjadinya pembuahan oleh sperma.
Setelah terjadi menstruasi atau diatas 6 bulan namun belum menstruasi,
kemungkinan terjadinya ovulasi akan meningkat. Dengan ASI
eksklusif atau mendekati eksklusif, sebanyak 70% wanita mengalami amenore
sampai 6 bulan, dan hanya 37 % yang mengalami sampai 1 tahun.
b.
Implant
Implan hormon sering disebut juga
Norplant (satu-satunya merk implant yang beredar di Indonesia ) dan di daerah pada
umumnya disebut susuk. Alat kontrasepsi jangka panjang ini berbentuk seperti
serpihan kayu dan dipasang di bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan
masing-masing mengandung progestin lenovogestrel sintetis yang juga terkandung
dalam beberapa jenis pil KB.
c.
IUD
IUD (Intra Uterine Device) atau Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang berdaya guna dari 2
hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti dengan yang baru jika Anda
masih ingin menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya.
d.
KB suntik progesteron
KB suntik Depo-provera
ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi
ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya.
Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu
laktasi.
e.
Pil KB progesteron
f.
Kondom
Alat kontrasepsi kondom merupakan
salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang kini paling popular di
kalangan masyarakat. Penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini dianggap paling
praktis dan relatif mudah karena tersedia di berbagai apotek atau supermarket
di mana pun. Kondom adalah kantong karet yang sedemikian rupa tipisnya dan
biasanya terbuat dari lateks. Kantong ini digunakan dengan cara melapisi penis yang dalam keadaan tegang sebelum
dimasukkan ke dalam liang vagina.
g.
KB Alami
Merupakan kombinasi antara bermacam metode KB Alamiah
(metode lendir serviks dan suhu badan basal) untuk menentukan masa
subur/ovulasi. Cara kontrasepsi yang
paling sederhana sekaligus aman bagi ibu yang menyusui adalah kontrasepsi tanpa
menggunakan obat atau alat. Dua
cara yang paling lazim digunakan
adalah senggama terputus dan pantang berkala.
4.
Alat kontrasepsi pasca nifas untuk
ibu yang tidak menyusui
a.
Implant
Implan hormon sering disebut juga
Norplant (satu-satunya merk implant yang beredar di Indonesia ) dan di daerah pada
umumnya disebut susuk.
b.
IUD
IUD (Intra Uterine Device)
atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang berdaya
guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat ini dapat diganti dengan yang
baru jika Anda masih ingin menjauhkan jarak lahir anak selanjutnya.
c.
KB Suntik Kombinasi
Kontrasepsi suntik kombinasi adalah suatu cara
kontrasepsi dengan jalan penyuntikan sebagai usaha pencegahan kehamilan berupa
hormon progesterone dan estrogen pada wanita usia subur.
d.
Pil KB Kombinasi
Pil kombinasi mengandung estrogen
dan progesteron dengan profil sebagai berikut :
1)
Efektif dan reversibel
2)
Harus diminum setiap hari
3)
Sangat jarang terjadi efek samping
yang serius
4)
Pada bulan – bulan pertama efek
samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera
hilang
5)
Dapat digunakan oleh semua ibu
usia reproduksi, baik yang sudah memiliki anak maupun belum
6)
Dapat mulai di minum setiap saat
jika yakin tidak hamil
7)
Tidak di anjurkan diminum oleh ibu
yang menyusui
8)
Dapat digunakan sebagai
kontrasepsi darurat
e.
Kondom
Kondom pria adalah menghalangi terjadinya pertemuan
spermatozoa dan ovum dengan cara
menampung sperma diujung kondom sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam
vagina. Kondom
Pada pria merupakan sarung atau
selubung karet yang berbentuk silinder dapat terbuat dari lateks(karet),
plastik(vinyl), atau bahan alami(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
bersenggama.
f.
Tubektomi
Kontrasepsi mantap pada wanita adalah setiap
tindakan pada kedua saluran telur yang mengakibatkan kurang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Kontrasepsi ini untuk jangka
panjang dan sering disebut tubektomi.
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
1.
Post Partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan
plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai
dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang
mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat
melahirkan.
2.
Keluarga berencana adalah usaha
untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Cara-cara
tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan
keluarga. Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki
mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi).
3.
KB Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Disamping tujuan
tersebut, tujuan lainnya adalah: meningkatkan.
B.
Saran
Demikianlah
penulisan makalah ini diperbuat, semoga menjadi manfaat bagi pembaca semuanya.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembahasan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan penulis. Karenanya, penulis mengharapkan
masukan yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan penulis dimasa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://daffmoxe.
blogspot.com/2010/04/asuhan-postnatal-di-komunitas.html
http://makalah.blogspot.com/2011/05/ asuhan_pada_ibu_post_partum.di_rumah.
html
http://reviimey.blogspot.com/2012/12/makalah-kb.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar